Suatu ketika di suatu negeri, terdapat Rumah Sakit yang cukup besar, dan sangat diakui akan kehandalannya. Dokter-dokter disanapun sangat mumpuni, baik pendidikan dan pengalaman mereka. Banyak dokter-dokter spesialis disana.
Hingga suatu ketika, tiba-tiba salah satu dokter senior sedang kebingungan terhadap ketiga pasiennya yang baru datang. Beliau ini adalah dokter spesialis jantung, entah apa titelnya, yang jelas beliau sangat ahli dalam jantung, termasuk mencangkok dan mengganti jantung.
Kebetulan, ketiga pasien ini dalam kondisi yang parah, yakni jatung mereka telah rusak. Dan jalan satu-satunya untuk di sembuhkan adalah dengan mengganti jantung mereka dengan jantung donor.
Pasien pertama adalah seorang laki-laki yang sudah cukup tua, umurnya sekitar 70-an. Beliau adalah seorang profesor. Beliau diantar dengan diringi keluarga dan para mahasiswanya.
“Pak dokter, tolonglah pak Profesor ini. Pemikiran beliau sangat berharga untuk pendidikan di negeri ini. Selamatkan dia pak dokter! Berikanlah dia kesempatan untuk menyelesaikan buku, yang sangat berharga bagi negeri ini!” Pinta para keluarga dan mahasiswanya.
Kemudian tak lama, pasien kedua datang. Beliau ini hanya laki-laki biasa berumur 30 tahunan, yang memiliki 3 anak yang masih kecil-kecil. Dan beliau adalah tulang punggung keluarganya dalam mencari rezeki.
“Tolong pak dokter! Sembuhkan suami saya pak dokter!” mohon sang istri kepada dokter dengan tangisannya. Terdengar pula tangisan anak-anak disana menatap ayahnya yang kaku tak bergerak.
Disaat bersamaan, datang pula keluarga yang membawa anaknya yang masih kecil, yang berumur sekitar 3 tahun. Ayah dan Ibu ini menangis meronta-ronta memohon kepada sang dokter agar anak mereka diselamatkan jantungnya.
“Tolong pak dokter, putri kami ini sangat kami nantikan kehadirannya hingga bertahun-tahun, hingga sekarang kami bisa mendapatkannya. Jadi tolonglah, berapapun biayanya akan saya bayar. Asal kami bisa melihat putri kami ini bisa tumbuh dewasa dan cantik” tangis dan pinta sang bunda.
….
Sang dokter termenung di ruang beliau. Butiran-butran air mata menetes mengalir di pipinya. Beliau kebingungan ketika melihat stok jantung donor hanya tinggal satu. Sedangkan yang membutuhkan 3 orang. Dan sangat tidak mungkin menunggu donor jantung dari negeri lain, karena membutuhkan waktu yang lama.
“Tidak ada jalan lain! Selain mengorbankan dua dari tiga pasien saya! Tapi yang mana yang harus saya pilih untuk diselamatkan?” Pikir keras beliau.
Kirimkan komentar dan opini Anda untuk membantu dokter tersebut dalam menentukan pilihan. Seandainya Anda adalah sang dokter, maka pasien manakah yang Anda selamatkan? Silakan isi form komentar untuk memberikan opini dan pandangan Anda.. ^_^.
Salam motivasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar