Inspiring Story #5 ; Siapa Yang Salah?
Suatu malam, seorang pencuri berusaha memanjat jendela sebuah rumah yang
hendak ia curi. Saat diinjak, kusen jendela patah dan pencuri itu jatuh
terjerembab di tanah. Kecelakaan itu mematahkan kakinya. Pencuri merasa
dirugikan. Kemudian ia pergi ke pengadilan menuntut si pemilik rumah.
Namun si pemilik rumah mengelak. Katanya, "Tuntut saja tukang kayu yang
memasang kusen itu."
Tukang kayu dipanggil ke pengadilan dan dimintai pertanggungjawaban. Tukang
kayu menjawab, "Memang kusen itu tidak terpasang dengan baik. Tapi itu bukan
salahku. Ini karena tukang batu tidak membuat lubang yang cukup untuk ukuran
kusenku."
Ketika tukang batu dipanggil, ia mengelak, "Aku lalai memasang batu sesuai
dengan ukuran gara-gara perhatianku terganggu oleh seorang perempuan cantik
yang sedang lewat di depan jendela itu."
Kemudian, dicarilah wanita cantik yang dimaksud. Setelah wanita itu
ditemukan, ia menjawab, "Cantik? Biasanya tak seorang pun menaruh perhatian
padaku. Waktu itu aku sedang mengenakan pakaian yang indah. Jadi,
kesalahannya terletak pada pakaian yang dicelup dalam aneka warna yang
indah."
Hakim menghela nafas dan berkata, "Nah, sekarang kita sudah mendapatkan
orang yang menjadi sumber semua kejahatan ini." Lalu ia memerintah, "Panggil
tukang celup itu. Ia harus bertanggungjawab atas patahnya kaki pencuri ini."
Lalu dimulailah pencarian atas tukang celup itu. Mereka menemukan bahwa
tukang celup yang dimaksud adalah suami wanita tadi, dan ternyata dia adalah
pencuri itu sendiri. Catatan : Ini hanyalah ibarat. Kemana pun kesalahan disembunyikan, ia
takkan jauh dari pelakunya. Sebagaimana kata pepatah Cina kuno, "Sungai
kering, batu pun tampak". Selamat berakhir pekan.
(disadur dari "Jalan Sufi" "The Way of Sufi", Idries Shah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar