Di suatu musim kemarau, ada desa yang mengalami kekeringan karena kemarau yang tak kunjung henti sehingga cadangan air di desa tersebut habis….
karena kejadian itu sang kepala desa mengadakan sayembara untuk mengambil air di sumber air yang berada didesa sebarang dengan imbalan uang sesuai seberapa besar air yang di dapatnya…
akhirnya muncul dua orang yang bersedia ikut sayembara itu, yaitu si ember yang berbadan gagah besar dan si pipa yang kurus kerempeng….
kemudian kedua orang itu mulai mengerjakan tugasnya yaitu mengambil air di desa seberang dengan berbagai ide mereka…
si ember mengunakan dua ember untuk mengambil air di desa seberang, sedang kan si pipa sibuk membangun menara penyanga pipa-pipa penyaluran…
dengan semangat yang mengebu-gebu si ember berlarian dari desanya menuju ke desa seberang dengan menaiki gunung perbatasan desanya dengan membawa dua ember di kedua tangannya… dengan sombong akan kemampuan fisiknya dan dengan hasil sementara air yang di dapatnya.. si ember selalu mengejek si pipa yang dari awal hanya memebangun menara-menara pipa penyaluran air…..
setelah beberapa hari kemudian ternyata si ember jatuh sakit karena terlalu memekasa fisiknya untuk mengambil air.. sedang kan si pipa tetap bekerja membangun menera-menara pipa-pipanya hingga sampai ke sumber mata air di desa seberang….
akhirnya si ember jatuh miskin karena uang yang di peroleh dari upah mengambil air habis untuk mengobati penyakitnya.. sedang kan si pipa jadi kaya raya bahkan sumber kekayaannya tak pernah habis karena air terus mengalir di menara pipa-pipa yang telah dia bangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar