Pada suatu hari seorang anak kecil masuk
ke sebuah restoran terkenal. Dengan langkah riang dan sedikit berlari,
anak kecil itu duduk di salah satu bangku kosong di sana. “Sangat
Ramai.” gumamnya. Anak kecil itu kemudian mengangkat tangannya untuk
memanggil salah satu pelayan restoran. Seorang pelayan perempuan pun
segera datang menghampiri anak kecil itu dengan membawa buku menu
makanan.
“Mau pesan apa, dik?” Tanya pelayan itu.
“Berapa harga satu porsi es krim bertabur strawbery dan coklat itu?” Si
anak balik bertanya sambil menunjuk salah satu gambar yang terpampang
di tembok restoran.
“2 Dollar.” Jawab si pelayan dengan
ramah. Anak itu kemudian memasukkan tangannya ke dalam saku dan
mengeluarkan beberapa keping uang receh dan menghitungnya. “Kalau es
krimnya tanpa strawberry dan coklat berapa?”. “1 Dollar.” jawab pelayan
itu dengan sedikit aneh.
Anak itu kemudian memasukkan tangannya
ke saku yang lain, dia mengeluarkan recehan lagi, dan mulai
menghitungnya. “Kalau es krimnya tanpa strawberry dan coklat, serta cuma
separuh porsi saja berapa?” “Setengah Dollar!” jawab pelayan itu agak
ketus. “Baik, saya pesan itu saja.” Kata si anak lagi.
Pelayan itu segera kembali ke dapur.
Beberapa saat kemudian pelayan kembali ke meja si anak sambil membawa
pesanannya. Anak itu pun segera memakan es krim tersebut dengan lahap.
Setelah es krim selesai dimakan, pelayan kembali menemui anak itu sambil
membawa nota pembayaran.
“Semua setengah dollar.” Kata pelayan
sambil menyodorkan nota kepada si anak. Si anak lalu mengeluarkan semua
uang receh miliknya dan memberikannya pada pelayan. “Ini setengah
dollar.” Katanya. Kemudian, tangan anak itu merogoh saku belakangnya dan
mengeluarkan selembar uang 10 Dollar. “Dan ini tips untuk kamu.” Kata
anak itu sambil menyerahkan 10 dollar itu.
(author unknown – ditulis ulang dan diterjemahkan dari buku “Six Great Lesson” oleh Mary Jane)
------------------------------------------------------------------------------------
Cerita di atas mengingatkan saya tentang dahsyatnya kekuatan sedekah. Ada tidak ya di negeri yang saat ini serba mengukur sesuatu dari segi materi, membelanjakan hartanya untuk bersedekah lebih banyak dari apa yang dinikmati untuk dirinya sendiri?
Saya jadi teringat kisah tentang nabi dan para sahabatnya yang sangat kaya raya, tetapi bersedia 'membelanjakan' -- bukan 'menyisihkan' sebagian atau lebih hartanya untuk kesejahteraan orang banyak. Kalau saya belajar dari guru saya, mas Ippho Santosa tentang dahsyatnya kekuatan sedekah bahwa setiap butir kebaikan atau harta yang kita belanjakan untuk sedekah akan berlipat menjadi tujuh bulir yang masing-masing ada seratus biji.
Maka cobalah mulai saat ini kita tidak perlu lagi sungkan untuk bersedekah, membelanjakan harta untuk kepentingan orang banyak, karena yakinlah Tuhan pasti akan membalasnya bahkan dari arah datang yang sangat tidak diduga-duga.
Salam Hebat,
Arry Rahmawan
Peak Achievement Inspirator
Consulting and Education Services Company
arry.rahmawan@gmail.com
Peak Achievement Inspirator
Consulting and Education Services Company
arry.rahmawan@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar