Daily Inspiration #1 : Berbicara yang Penting

Terkadang dalam hidup ini kita lupa memaknai hikmah mengapa Tuhan menciptakan
2 telinga dan 1 mulut untuk kita. Itu karena Tuhan menekankan pada kita untuk bisa
menjadi pendengar yang baik ketimbang orang yang banyak bicara.

Mungkin klasik, tetapi perhatikan baik-baik sekitar kita.

Kadang kala, banyak orang yang mementingkan prinsip 'yang penting ngomong' dalam sebiah
forum atau perkumpulan. Karena seolah ingin mendapatkan eksistensi. Eksistensi untuk diakui
bahwa keberadaan kita ada dan diperhitungkan. Tetapi terkadang justru banyak orang yang
berorientasi eksis secara jangka pendek ini membuat blunder dengan 'yang penting ngomong'
padahal apa yang dibicarakan sangat tidak penting.

Tetapi, yakinlah bahwa sesungguhnya eksistensi jangka panjang akan terjadi ketika kita
mampu menerapkan prinsip 'ngomong yang  penting'. Orang banyak yang tahu dan bisa memilah
saat ini mana sebenarnya pembicaraan penting dan mana yang tidak. Mana yang sekedar berbicara
dan mana yang memang ingin memberikan solusi.

Maka dari itu kawan-kawan semua, dengan semua potensi yang kita miliki. 2 telinga dan 1 mulut
kita yang sangat berharga, jadilah kita pribadi yang lebih banyak belajar mendengar, karena
di sana akan banyak sekali pelajaran yang membuat kita mampu untuk 'ngomong yang penting,
bukan sekedar yang penting ngomong.'

Salam sukses untuk kita semua.

Salam Get Spirit!!

Arry Rahmawan, Pembelajar Abadi

6 Prinsip Pelajar Meraih Sukses Sejati PART I


Salam Sukses! Get Spirit!!
Pada kesempatan kali ini, kakak akan mencoba berbagi pengalaman kakak dalam mempersiapkan diri untuk Ujian Akhir Nasional. Untuk memudahkan dalam mengingat, ada 6 prinsip yang harus diingat. Keenam prinsip tersebut dapat dirangkum dalam kata S-U-K-S-E-S.

Sebelumnya, sebagai pelajar kita harus mengetahui apa sebenarnya fungsi dari sebuah ujian. Ujian tersebut berguna sebagai pengulang atau reviewer apakah kita sudah memahami materi yang diajarkan apa belum. Melalui ujian tersebut, kita akan tahu seberapa paham kita terhadap materi yang diajarkan. Kalau kita sudah berhasil melewati ujian akhir ini, maka kita secara langsung akan diakui bahwa kita siap untuk mendapatkan materi dengan tingkat yang lebih tinggi. Maka harusnya kita heran saat di ujian itu kita melakukan cara-cara yang tidak jujur, karena justru kita tidak tahu di mana batas kemampuan pemahaman kita di materi tersebut, bukan? J
Oke, langsung saja ya, ini dia prinsip-prinsip yang harus diingat sebagai seorang pelajar yang ingin sukses. Bukan hanya sukses dalam ujian akhir, tetapi juga untuk mencapai kesuksesan sejati.
Prinsip #1 : Segera Ketahui Potensimu : Aku Pasti Bisa!
Banyak sekali pelajar yang menyerah dan pasrah dengan keadaan saat tidak bisa menguasai mata pelajaran. Terlebih dengan mata pelajaran yang katanya menakutkan seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan yang mengandung hitung-hitungan berat. Padahal kenyataannya, banyak sekali pelajar-pelajar di luar sana yang mampu meraih berbagai macam prestasi di bidang tersebut. Tidak sedikit lho pelajar di Indonesia yang mampu mengharumkan nama bangsa ini dengan meraih medali emas di International Mathematics and Science Olympiad misalnya.
Jadi, apakah memang karena mereka ditakdirkan memenangkan kompetisi itu? Nyatanya tidak. Itu karena mereka mengetahui potensi apa yang ada dalam diri mereka dan mereka memanfaatkannya sebaik mungkin. Uniknya, potensi itu secara adil Allah berikan kepada seluruh orang yang ada di dunia! Apa sajakah potensi itu?
Ada 3 potensi yang utama yang harus diingat : Otak yang luar biasa, Waktu, dan Pola Pikir.


Otak
Allah menciptakan otak manusia dengan sangat sempurna. Walaupun beratnya tidak sampai 2 kg dan tidak sebesar dua kepalan tangan, tetapi kenyatannya menurut Prof. Miriam C. Diamond, seorang pakar otak di Amerika, potensi otak manusia itu:
  • Manusia rata-rata hanya menggunakan 0,001% potensi otaknya. Bahkan Albert Einstein diperkirakan hanya menggunakan 2-5% kapasitas otaknya
  • Jika seluruh buku dan informasi yang ada di dunia saat ini dimasukkan ke otak, maka otak tidak akan penuh
  • Jika ada 2 informasi dimasukkan ke dalam otak setiap detiknya, maka selama 100 tahun kemudian, otak kita masih belum penuh atau terisi seluruhnya.
Betapa luar biasa bukan otak kita? Tidak ada supercomputer atau mikroprosesor ciptaan manusia yang dapat menandingi potensi otak kita. Kalau yang kita lihat sekarang ini bahwa teknologi prosessor semakin cepat dan kapasitasnya luar biasa, pertanyaannya : bukankah pencipta dari itu semua justru lebih hebat, yaitu otak kita?
Waktu
Ini potensi yang kadang kita lupa untuk bersyukur. Semua manusia diberikan potensi yang sama. Memiliki waktu 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam 1 jam, 60 detik per menitnya, dan seterusnya. Tetapi yakinlah, banyak sekali yang lalai dalam memanfaatkan potensi kita yang sangat penting ini. Padahal waktu itu tidak bisa menunda, tidak bisa kembali. Waktu terus berjalan. Kita memang dapat menunda apapun yang kita mau, tetapi yakinlah waktu tidak akan pernah mau menunda sedikitpun perjalanannya untuk kita.
Bayangkan apa yang dilakukan oleh pelajar-pelajar juara di luar sana saat kita asyik bersantai-santai? Apa yang dilakukan oleh mereka yang meraih medali emas saat kita asyik bermain-main tanpa manfaat? Bayangkan apa yang dilakukan oleh mereka yang mampu meraih peringkat satu saat kita sedang tertidur lelap? Tentunya tidak ada yang bisa mengatakan bahwa mereka sukses karena takdir. Mereka berlatih untuk mempertajam skill mereka di bidang yang mereka sukai. Man Jadda wa Jada, siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan sukses.
Pola Pikir
Kita sering menyebutnya sebagai mindset atau paradigma. Ya, kita diberikan suatu potensi yang sama dengan para juara atau para pecundang. Suatu potensi yang dapat membedakan secara jelas mana yang layak menjadi juara dan mana yang kalah. Potensi itu adalah pola pikir.
Pola pikir kita pada awalnya berada dalam kekuasaan kita. Terserah kita bagaimana kita akan membentuknya. Apakah ingin positif atau negatif. Tetapi yakinlah bahwa selanjutnya pola pikir itulah yang akan membentuk mental kita.
Para juara selalu berpikir, kalau mereka bisa, kenapa saya tidak? Para juara selalu berpikir, kalau potensi kita sama, kenapa saya tidak bisa sukses seperti mereka? Para juara selalu berpikir, masalah ini memang sulit, tetapi bisa dipecahkan. Beda dengan pecundang yang berpikir, masalah ini memang bisa dipecahkan tetapi sulit. Beda dengan pecundang yang berpikir, dia bisa karena bakat, dan saya memang ditakdirkan seperti ini.
Bayangkan, hanya melalui pola pikir kita dapat melihat mana yang menjadi pemenang dan pecundang. Dan kita bebas memilihnya ingin menggunakan pola pikir yang mana. Maka bukankah itu berarti kitalah yang menentukan nasib kita sendiri ingin menjadi pemenang atau tidak? Seperti Tuhan yang berfirman dalam kitabNya, “Dan tidak akan berubah nasib suatu kaum, kecuali dimulai dari diri mereka sendiri….”
Prinsip #2 : Ukur sukses dengan mimpi-mimpimu.
Mengapa harus mengukur sukses dengan mimpi? Karena percaya atau tidak, mimpi merupakan aspek penting untuk mencapai kesuksesan. Berdasarkan suatu penelitian di Universitas Harvard, di sana dilakukan survey kepada mahasiswa mengenai kejelasan mimpi dan cita-cita yang dimiliki mereka. Kemudian secara mengejutkan ditemukan bahwa hanya ada 10% saja di antara mahasiswa yang memiliki kejelasan ke mana arah yang ingin mereka tempuh dan hanya 3% yang menuliskan mimpi-mimpi mereka. Lantas apakah fakta ini berpengaruh signifikan?
Ternyata jawabannya, ya!
Mimpi-mimpi ini membuat pengaruh signifikan pada 30 tahun berikutnya. Ternyata setelah ditinjau kembali 30 tahun kemudian, mereka yang memiliki mimpi yang jelas sebanyak 10% itu memiliki gaji atau penghasilan 3 kali lipat dari tidak memiliki mimpi yang jelas. Dan tahukah berapa besar penghasilan bagi mereka yang menuliskan mimpi-mimpi mereka? Ternyata mereka memiliki penghasilan 2 kali lipat lebih banyak dari yang 10% itu atau 6 kali lipat lebih besar dari yang tidak memiliki mimpi sama sekali.
Kita mungkin akan sangat ingat mengenal 2 kota di Jepang yang hancur lebur pada perang dunia ke-2, yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Setelah kejadian ini, Jepang hancur, banyak korban yang jatuh, tanah dan kondisi lingkungan menjadi tidak subur. Tetapi kemudian pemerintah Jepang tahu betapa penting arti sebuah mimpi sampai pada akhirnya, dikumpulkanlah seluruh warga di seantero negeri. Lantas mencanangkan 10 tahun lagi menjadi negara tekstil terbesar di Asia, tercapai 9 tahun kemudian. Lantas mencanangkan ingin menjadi negara produsen mobil terbesar di Asia 20 tahun berikutnya, dan tercapai. Sampai akhirnya pertumbuhan ekonominya meningkat dari tahun 1953 ke 2008 sebesar 10 kali lipat alias 1000%.
Maka prinsip kedua ini sangat penting. Ukur sukses dengan mimpimu. Semakin besar mimpimu, semakin besar pula kesuksesanmu. Tetapi yang perlu diingat, semakin sulit mimpi yang kita canangka, maka semakin besar pula pengorbanan yang akan kita berikan. Maka persiapkanlah dengan kondisi itu. Berikut ini tipsnya:
-          Tulislah mimpi-mimpi apapun yang kalian ingin capai, setidaknya satu tahun ke depan
-          Targetkan kapan mimpi-mimpi itu akan dicapai.
-          Kemudian share mimpi itu kepada yang lainnya. Ini berguna untuk menjadi pendorong dalam melaksanakan mimpi-mimpi itu.
-          Visualisasikan mimpi-mimpimu! Jangan ragu untuk membayangkan seperti apa jadinya ketika kita sudah mendapatkan mimpi-mimpi kita
-          Tindak lanjuti mimpi-mimpi tersebut dengan aksi.
Oke, untuk sementara, sampai di sini dulu ya. InsyaAllah 4 prinsip berikutnya akan dipost setelah ini. Selamat dan semangat menempuh ujian. Jadilah pelajar-pelajar tangguh yang selalu menjunjung tinggi kemuliaan ilmu pengetahuan. Salam Spirit!!

Artikel ini merupakan intisari dari materi training motivasi di
SMP Negeri 131 Jakarta pada tanggal 15-16 Januari 2011.
Oleh : Arry Rahmawan
Junior Islamic Motivation Trainer, Writer, and Inspiring Blogger.

-- Berikan Kesan dan Pesan Anda --

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...