Menghilangkan Kebiasaan Menunda

Apakah Anda mempunyai kebiasaan menunda pekerjaan penting? Tugas dari atasan, target dari pimpinan atau menyelesaikan aktivitas lainnya yang selalu kita tunda. Kebiasaan jelek ini harus cepat-cepat kita hentikan. Memang tidak mudah, tapi bukannya tidak mungkin. Ikuti tips  dibawah ini dan coba sekarang juga.



Untuk memulainya, pilih salah satu tugas, projek atau pekerjaan yang sekarang harus Anda selesaikan. Pilih tugas yang tidak terlalu  berat tapi juga jangan terlalu mudah. Sekarang mulai dengan menjawab pertanyaan berikut:
  • Sebenarnya apa yang ingin Anda kerjakan
  • Tentukan tujuan akhir yang ingin dicapai.
  • Langkah-langkah apa yang perlu dilakukan agar tujuan itu tercapai? Ingat tidak perlu terlalu detail , cukup garis besarnya saja.
  • Apa saja yang telah Anda kerjakan hingga saat ini?
  • Mengapa Anda ingin melakukan tugas ini ?
  • Apakah motivasi terbesar Anda dalam mengerjakan tugas ini? Tidak usah khawatir apabila motivasi Anda ternyata bukan sesuatu yang positif. Ini  adalah permulaan yang jujur. Namun, cobalah untuk merubahnya menjadi kalimat yang positif. Anda pasti akan terkejut melihat hasilnya.
  • Apakah ada manfaat lain dari mengerjakan tugas ini yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh Anda? Berpikirlah kreatif dan berani bermimpi. Dengan cara ini Anda bisa melihat bahwa sebetulnya begitu banyak manfaat positif yang akan Anda nikmati apabila mengerjakan tugas ini.
Setelah itu buat daftar hambatan yang mungkin muncul dalam pengerjaan tugas itu. Kemudian jawab pertanyaan dibawah ini :
  • Apakah hambatan tersebut dapat Anda hilangkan ?
  • Apa saja faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas tersebut? Tidak selamanya harus uang ataupun barang. Mungkin saja waktu yang lebih  Longgar, seorang ahli atau bahkan keyakinan diri yang tinggi.
  • Cobalah berpikir, apa yang akan terjadi sekiranya projek ini tidak dikerjakan.Langkah ini tidak untuk menakuti Anda, tapi bahkan untuk memotivasi Anda  untuk lebih giat.
Buatlah Rencana Pengerjaan Tugas . Rencana ini terdiri dari :
  • Garis-garis besar langkah-langkah yang akan dikerjakan. Suatu pekerjaan besar akan terasa lebih ringan apabila dipilah menjadi tugas-tugas kecil.
  • Tambahkan dengan detail dan keterangan tambahan lain seiring dengan kemajuan yang telah Anda capai.
  • Buat alokasi waktu untuk setiap langkah yang harus diambil. Jadwal tugas dan waktu ini akan menjadi acuan perkembangan yang telah Anda capai.
  • Buat jadwal kerja selama satu bulan atau satu minggu sesui dengan agenda Anda tadi. Langkah ini akan membiasakan Anda untuk menjadi lebih teratur. Selain itu membuat pikiran Anda dalam mengerjakan tugas juga menjadi lebih tenang dan tidak tercampur dengan tugas-tugas lain.
  • Tentukan hadiah untuk setiap langkah atau kemajuan yang telah dilakukan.
  • Buatlah review hasil kerja dan rencana. Apabila memungkinkan, carilah teman, saudara atau senior yang bisa membantu Anda memotivasi dan memonitor hasil kerja Anda.
Dalam kenyataannya, tidak selamanya rencana dapat dilaksanakan dengan mulus. Karenanya penting untuk mencamkan dalam hati  bahwa:
  • Setiap kesalahan adalah "pengalaman berharga". Bahkan mungkin pengalaman-pengalaman tersebut lebih berharga dari hasil akhir itu sendiri. Karena  pengalaman tersebut akan menghindarkan Anda dari kesalahan serupa di masa mendatang.
  • Gangguan dan pelarian. Adakalanya Anda akan merasa bosan dan frustasi, bahkan kadang-kadang tergoda untuk meninggalkan tugas ini. Karenanya,  apabila godaan itu muncul, ingatkan diri Anda motivasi dan hadiah yang nanti akan Anda dapat.
  • Emosi yang berubah-ubah. Seringkali kita menjadi marah, kecewa atau frustasi apabila ternyata hasil akhir melenceng dari bayangan. Cobalah berpikir  bahwa Anda telah melakukan yang terbaik. Dan Tuhan adalah penentu dari segalanya.
Dan jangan lupa, bermimpilah bahwa Anda berhasil. Dalam hati, selalu buat bayangan apabila Anda berhasil mengerjakan tugas ini. Anda akan menjadi selalu bersemangat. Percayalah !
Have a positive day!


Muhammad Yunus

Kisah Batu dan Mobil Jaguar

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar termahal yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak itu yang tampak melintas. Aah…, ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

Ciiittt….ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di mundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan di pojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!!" Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu.
"Kamu tentu paham, mobil baru semacam itu akan butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai tergores." Ujarnya lagi dengan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa."
Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. "Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti…."

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. "Itu disana ada kakakku.
Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.."

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu.
"Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu berat untukku..."

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di angkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya.
Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut anak itu.
Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu Jaguar termahal kesayangannya.

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatanmu."

Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan kejadian yang baru saja di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele...

Namun, ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat

"JANGANLAH MELAJU TERLALU CEPAT DALAM HIDUPMU, KARENA SESEORANG BISA2 PERLU MELEMPARKAN BATU UNTUK MENARIK PERHATIANMU.."

Teman2..., sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan.
Namun, adakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar?

TUHAN, akan selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita. Kadang, kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-NYA. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas...

Teman2.., kadang memang, ada yang akan "melemparkan batu" buat kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-NYA, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu buat kita...

Untuk mendapatkan inspirasi harian, silakan follow akun twitter @kata2mutiara

-- Berikan Kesan dan Pesan Anda --

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...