Belajar dari Sebuah Titik Hitam

” Ustadz, Terus terang , saya merasa kehidupan dunia ini hampa, tidak ada yang istimewa dan layak disyukuri. ” Seorang lelaki curhat pada Seorang Ustadz

“.. Sampai-sampai , saat tidurlah menjadi suatu momen kebahagiaan terindah.”

” Saya tidak puas atas apa yang saya miliki, istri, pekerjaan, kehidupan, kemampuan serta fisik yang saya miliki sepertinya tidak sesuai harapan. Saya selalu merasa menjadi orang yang kekurangan di dunia ini. “

“Lalu ? ” Ustadz dengan peci haji dikepalanya hanya tersenyum dan mendengarkan keluhan lelaki ini

” Semakin kuat saya berusaha untuk merubah keadaan, yang saya terima adalah semakin banyak kekecewaan. ” Katanya menunduk

“Ya…aku mengerti apa yang kau alami, itu manusiawi.. ” Kata Ustadz tersenyum. ” sekarang aku akan ambil satu kertas putih kosong dan aku tunjukkan padamu … nah, apa yang kamu lihat ? “

“Aku tidak melihat apa-apa… semuanya putih,” jawab lelaki itu.

Sambil mengambil spidol hitam dan membuat satu titik ditengah kertasnya Lelaki berpeci putih itu berkata, “Nah.. sekarang aku telah beri sebuah titik hitam diatas kertas itu, sekarang gambar apa yang kamu lihat?”.

“Saya melihat satu titik hitam, tadz “

“Pastikan lagi !”, timpal Ustadz.

“titik hitam ! “, Jawabnya yakin.

“Sekarang aku tahu penyebab masalahmu. Kenapa engkau hanya melihat satu titik hitam saja dari kertas tadi? cobalah rubah sudut pandangmu,

Menurutku yang kulihat bukan titik hitam tapi tetap sebuah kertas putih meski ada satu noda didalamnya, aku melihat lebih banyak warna putih dari kertas tersebut sedangkan kenapa engkau hanya melihat hitamnya saja dan itu pun hanya setitik ?”. Jawab lelaki berpeci putih.

“Sekarang mengertikah kamu ? Dalam hidup, bahagia atau tidaknya hidupmu tergantung dari sudut pandangmu memandang hidup itu sendiri, jika engkau selalu melihat titik hitam tadi yang bisa diartikan kekecewaan, kekurangan dan keburukan dalam hidup maka hal-hal itulah yang akan selalu hinggap dan menemani dalam hidupmu ..

“Cobalah fahami, bukankah disekelilingmu penuh dengan warna putih, yang artinya begitu banyak anugerah yang telah diberikan oleh Alloh kepada kamu, kamu masih bisa melihat, mendengar, membaca, berjalan, fisik yang utuh dan sehat, anak yang lucu-lucu dan begitu banyak kebaikan dari istrimu daripada kekurangannya, berapa banyak suami-suami yang kehilangan istrinya ?

Juga begitu banyak kebaikan dari pekerjaanmu di lain sisi banyak orang yang antri dan menderita karena mencari pekerjaan. Begitu banyak orang yang lebih miskin bahkan lebih kekurangan daripada kamu, kamu masih memiliki rumah untuk berteduh, aset sebagai simpananmu di hari tua, tabungan , asuransi dan teman-teman yang baik yang selalu mendukungmu. Kenapa engkau selalu melihat sebuah titik hitam saja dalam hidupmu ?”

betapa mudahnya melihat keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah diberikan orang lain kepada kita…

betapa mudahnya melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, sedangkan kamu lupa kelemahan dan kekurangan diri kita..

betapa mudahnya menyalahkan dan mengingkari- Nya atas kesusahan hidupmu, padahal begitu besar anugerah dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya dalam hidup kita…

betapa mudahnya menyesali hidup kamu padahal banyak kebahagiaan telah diciptakan untuk kamu dan menanti kamu..

“Mengapa kamu hanya melihat satu titik hitam pada kertas ini? PADAHAL SEBAGIAN KERTAS INI BERWARNA PUTIH ?, sekarang mengetikah engkau?”, ucap ustadz

“Ya saya mengerti. Betul, ini tetap kertas putih.. hanya saja ada titik kecil hitam ditengahnya”, Ucap lelaki cerah.

“Niscaya jika bersyukur kamu sekalian, Aku (Alloh SWT) akan menambah (nikmat) nya dan jika tidak bersyukur maka ingatlah siksaKu amatlah pedih” (Al Qur’an).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

-- Berikan Kesan dan Pesan Anda --

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...