Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka, yang sebenarnya sangat sederhana. Keduanya berdebat tentang hitungan 3 x 7.
Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab 21.
Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, Hukuman ini Bukan untuk hasil hitungan mu tetapi untuk Kebodohan mu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3 x 7 adalah 21 !
Tentu saja itu hanya cerita rekaan. Tetapi ada Hikmah dari cerita ini adalah bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga, atau kolega.
Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma. Ada saatnya kita mengalah untuk menghindari perdebatan atau pertengkar-an yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana.
Janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari mata kita. Memang hal yg tak mudah.
Janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yg Tidak menguasai permasalahan.
Janganlah berdebat dengan seseorang manakala kita tahu bahwa sudut pandang nya bertolak belakang dengan kita.
HANYA ORANG BODOH YANG TIDAK BISA MARAH TETAPI SUNGGUH SANGAT ARIF ORANG YANG TIDAK SUKA MARAH DAN BISA MENGHINDARI KEMARAHAN YG TAK BERDASAR..
Note :
Bisa mengendalikan diri sendiri dan bisa memilah-milah hal yang Perlu dan Tidak adalah suatu Prestasi dan Kemajuan.
Bisa Menghindari untuk Tidak terlibat dalam hal-hal yang Tidak Berguna adalah Bijaksana .
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar