Kisah Si Murung dan Si Ceria

Ada dua anak bernama Si Ceria dan Si Murung. Seperti namanya Ceria mempunyai sifat periang, selalu gembira dan tersenyum. Sebaliknya Murung mempunyai perangai yang cemberut, selalu sedih, dan jarang tersenyum.

Suatu ketika orang tua mereka berpikiran untuk membuat Si Murung tersenyum
gembira dan membuat Si Ceria menjadi sedih cemberut dan sedih. Mereka lalu
berpikir untuk memberikan sesuatu yang menjadi kesukaan masing-masing anak.

Si Murung menginginkan telepon genggam. Selama ini jika pergi dengan
teman-temannya sering kali ia meminjam telepon genggam milik temannya. Orang
tuanya membelikan sebuah telepon genggam terbaru supaya dia menjadi senang
dan gembira.

Sewaktu Murung pergi sekolah, telepon genggam itu dibungkus oleh orang
tuanya dengan kertas kado yang bagus dan diletakkan di kamarnya. Sepulang
sekolah, Murung segera masuk ke kamar dan melihat ada kado di sana.
Cepat-cepat ia membuka kado itu dan ia terkejut sekali ketika mendapatkan di
dalamnya berisi telepon genggam. Wajahnya tersenyum, tapi tidak lama.
Kemudian ia murung lagi karena ia takut kalau-kalau teman-temannya akan
meminjam telepon genggamnya lalu menjadi rusak. Di benaknya selalu muncul
pikiran yang negatif, sehingga kado itu menjadi beban baginya. Yang keluar
dari mulutnya adalah omelan dan keluhan, bukannya ucapan terima kasih kepada
orang tuanya.

Di pihak lain, si Ceria senang sekali dengan kuda. Orang tuanya membungkus
kotoran kuda dan diletakkan dalam kamar agar ia menjadi sedih dan murung.
Sewaktu Ceria pulang ia juga terkejut melihat ada kado di kamarnya. Dengan
sergap ia membuka pula kado itu. Betapa terkejutnya ia, ternyata yang
didapatkan adalah kotoran kuda berbau busuk. Mukanya kebingungan sejenak.
Tetapi ia segera berpikir, "Ah masa orang tuaku yang begitu mencintaiku
memberi aku kotoran kuda, pasti ada sesuatu di balik hadiah ini."

Kemudian ia lari kepada orang tuanya dan mencium mereka. Orang tuanya sangat
bingung dan terkejut kemudian bertanya, "Lho kamu itu diberi kotoran kuda
kok senang sih?".Lalu Ceria menjawab, "Papa, Mama, saya tahu kalian sangat
mencintai saya, jadi tidak mungkin memberi kotoran kuda kepada saya, pasti
kotoran kuda itu adalah sebuah tanda. Kalau ada kotoran kuda, berarti ada
kudanya. Saya tahu bahwa kalian akan membelikan kuda pony buat saya, dan
sekarang mana kudanya?"

Kemudian orang tuanya berkata, "Kami hanya memberi itu kepada kamu."

Ceria menyahut, "Tidak mungkin saya yakin pasti ada kudanya."

Akhirnya orang tuanya kalah, dan membelikan dia kuda pony.

Orang yang hidupnya merasa sangat dicintai akan selalu berpikir bahwa ia selalu
akan menerima yang terbaik dalam hidupnya, walaupun dalam penderitaan. Sebaliknya
orang yang pesimis merasa hidup ini menjadi beban penderitaan yang sangat panjang,
sehingga ia selalu gelisah, takut, dan khawatir.

Have a positive day!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

-- Berikan Kesan dan Pesan Anda --

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...